BIOGRAFIKU  

Diposting oleh gutten morgen....

BIOGRAFI

Khusnul Khotimah dilahirkan di Sumbergempol-Tulungagung, Jawa Timur pada tanggal 13 September 1990, anak pertama dari dua bersaudara, pasangan Bapak Tomo dan Ibu Khoirunnikmah. Ia mulai menempuh pendidikan pada tahun 1996. Pendidikan TK, SD, SMP, dan SMA ditempuh dikampung halamannya di Sumbergempol - Tulungagung. Tamat TK pada tahun 1997 di TK dharma wanita desa TambakrejO - Sumbergempol, SD pada tahun 2003 di SDN Tambakrejo 2, SMP pada tahun 2006 di SMPN 1 Sumbergempol, SMA pada tahun 2009 di SMAN 1 Kedungwaru, Tulungagung.

Pendidikan berikutnya ia tempuh di Universitas Negeri Malang. Di sana ia mengikuti program studi pendidikan fisika. Program studi tersebut masih ia tempuh sampai sekarang. Jadi profesi yang ia geluti sekarang ialah sebagai mahasiswa jurusan fisika di Universias Negeri Malang.

ARTIKEL  

Diposting oleh gutten morgen....

Pendidikan Usia Dini Menjadi Landasan Pendidikan Selanjutnya

Sebelum memasuki dunia sekolah,pada zaman sekarang ini anak-anak memasuki dunia prasekolah dahulu,seperti program PAUD,yaitu pendidikan anak usia dini.Hal itu dimaksudkan agar mental anak dapat tertata dengan baik,sebelum mereka memasuki pendidikan sekolah.Drs.H.Agus Ruslan,M.MPd mengatakan bahwa keberhasilan anak usia dini merupakan landasan bagi keberhasilan pendidikan pada jenjang berikutnya. Usia dini merupakan "usia emas" bagi seseorang, artinya bila seseorang pada masa itu mendapat pendidikan yang tepat, maka ia memperoleh kesiapan belajar yang baik yang merupakan salah satu kunci utama bagi keberhasilan belajarnya pada jenjang berikutnya.Berdasarkan ungkapan Drs.H.Agus Ruslan diatas dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya pentingnya pendidikan anak usia dini.

Setiap jenjang pendidikan baik SD,SMP,SMA,pasti memiliki program pendidikan,tidak terkecuali PAUD.Meskipun PAUD bias dikatakan merupakan jeejang pendidikan prasekolah,namun PAUD memiliki program pendidikan seperti halnya jenjang pendidikan sekolah.Progran pendidikan diperlukan agar belajar dapat terealisasikan sesuai dengan harapan.Program PAUD menurut Drs.H.Agus Ruslan,M.MPd:

1.Day Care atau TPA (Taman Penitipan Anak)

Program ini berfungsi sebagai pelengkap pengasuhan orang tua. TPA dirancang khusus dengan program dan sarananya, untuk membantu pengasuhan anak selama ibunya bekerja
2.Pusat pengembangan anak yang terintegrasi yang memberikan pelayanan perbaikan gizi dan kesehatan Program ini bertujuan peningkatan kualitas hidup anak. Di Indonesia dikenal dengan nama Posyandu (pos pelayanan terpadu) yang memberikan pelayanan makanan bergizi, imunisasi, penimbangan berat badan anak, layanan kesehatan oleh dokter, pemeriksaan kesehatan keluarga berencana.
3. Pendidikan Ibu dan Anak
Yang menjadi tujuan adalah pendidikan ibu yang memiliki balita, dalam hal pendidikan dan pengasuhan anak.
4. Program Melalui Media
Media yang digunakan bisa media cetak, TV, Radio, dan Internet. Tahun 1980 Venezuela program dengan media dikenal sebagai "Project to Familia", dengan tujuan untuk meningkatkan kecerdasan anak sejak lahir hingga usia 6 tahun, yang diberikan kepada Ibu. Program melalui TV saat ini bisa mengangkat jauh ke pelosok desa.
5. Program "Dari Anak Untuk Anak"
Pengasuhan adik oleh kakaknya terjadi secara spontan. Kakaknya diajarkan tentang pentingnya vaksinasi, gizi, dab bagaimana mendorong adik untuk berbicara, mengajak bermain, dan menyuapi adik, yang kemudian dipraktekkan dirumah..
Program ini dilakukan di sekolah formal dengan bekerja sama dengan pusat kesehatan, BKKBN, Departemen sosial dan pramuka. Program ini untuk pertama kalinya dilakukan di London.
6."Head Start" di Amerika

Tujuan "Head Start" adalah untuk memerangi kemiskinan, dengan cara membantu anak-anak untuk mempersiapkan mereka memasuki sekolah. Head Start memberikan sarana pendidikan, sosial, kesehatan, gigi, gizi dan kesehatan mental anak-anak yang berasal dari keluarga miskin.
7.Taman Kanak-kanak atau Kindergarten
TK merupakan buah fikiran Froebel dari Jerman, melalui konsep belajar melalui bermain yang berdasarkan minat anak, dimana anak sebagai pusat (child centered). Pola belajar sebelumnya adalah teacher centered seperti yang dilaksanakan di Amerika dengan menitikberatkan pada mata pelajaran.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa setiap jenjang pendidikan pasti memiliki program,begitupun juga dengan PAUD.Menurut Sumanto,program pendidikan anak usia dini bertujuan agar semua anak usia dini (usia 0-6 tahun), baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya, sesuai tahap-tahap perkembangan atau tingkat usia mereka. PAUD juga merupakan pendidikan persiapan untuk mengikuti jenjang pendidikan sekolah dasar. Secara lebih spesifik, program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan pendidikan melalui jalur formal seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat, serta jalur pendidikan non-formal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat, dan jalur informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

Selain apa yang telah diungkapkan oleh sismanto mengenai tujuan program PAUD,masih banyak para pakar yang mengemukakan idenya tentang tujuan sekolah,salah satunya adalah Martin Luther.Menurut Martin Luther tujuan utama sekolah adalah mengajarkan agama, dan keluarga merupakan institusi penting dalam pendidikan anak.Selain Martin Luther,masih banyak lagi para pakar yang membahas tentang tujuan sekolah maupun program PAUD.Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan program pendidikan adalah untuk mendidik anak agar menjadi sosok dewasa yang baik dan berbudi luhur.

Untuk bisa tumbuh menjadi sosok anak yang berpendidikan dan berbudi baik,maka pemerintah menyediakan layanan-layanan bagi anak usia dini.Menurut Drs.H.Agus Ruslan,M.MPd.,layanan bagi anak usia dini antara lain: Anak usia dini meliputi usia 0 - 6 tahun. Pada usia 0 - 2 tahun pertumbuhan fisik jasmaniah dan pertumbuhan otak dilakukan melalui yandu (pelayanan terpadu) antara Depertemen Kesehatan, Depsosial, BKKBN dan Depdiknas. Dalam program PAUD, diharapkan Depdiknas menjadi "Leading Sector". Pada usia 2 - 4 tahun layanan dilakukan melalui penitipan anak (TPA) atau Play Group. Pada usia 4 - 6 tahun layanan dilakukan melalui Taman Kanak-kanak (TK - A dan TK - B).
Jenjang-jenjang pendidikan seperti Play Group atau Taman Kanak-kanak pasti memiliki kurikulum dan target-target.Kurikulum yang digunakan salah satunya adalah kurikulum berdasrkan perkembangan anak. Perkembangan anak secara umum ternyata bisa diukur dengan beberapa ukuran berikut: perkembangan fisik motorik, perkembangan kognitif, perkembangan moral & sosial, emosional, dan komunikasi (Slamet Suyanto, Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini:192. Penerbit: Hikayat Publishing.Yogyakarta)

Selain memiliki kurikulum dan target-target,pendidikan prasekolah juga memiliki teori perkembangan,antara lain adalah:

1. Teori perkembangan Psikososial Erikson
Ada empat tingkat perkembangan anak menurut Erikson, yaitu :
Pertama, usia anak 0 - 1 tahun yaitu trust Vs mistrust. Pengasuhan dengan kasih sayang yang tulus dalam pemenuhan kebutuhan dasar bayi menimbulkan "trust" pada bayi terhadap lingkungannya. Apabila sebaliknya akan menimbulkan "mistrust" yaitu kecemasan dan kecurigaan terhadap lingkungan.
Kedua, usia 2 - 3 tahun, yaitu autonomy Vs shame and doubt. Pengasuhan melalui dorongan untuk melakukan apa yang diinginkan anak, dan sesuai dengan waktu dan caranya sendiri dengan bimbingan orang tua/guru yang bijaksana, maka anak akan mengembangkan kesadaran autonomy. Sebaliknya apabila guru tidak sabar, banyak melarang anak, menimbulkan sikap ragu-ragu pada anak. Jangan membuat anak merasa malu.
Ketiga, usia 4 - 5 tahun, yaitu Inisiative Vs Guilt, yaitu pengasuhan dengan memberi dorongan untuk bereksperimen dengan bebas dalam lingkungannya. Guru dan orang tua tidak menjawab langsung pertanyaan anak (ingat metode Chaining nya Gagne), maka mendorong anak untuk berinisiatif sebaliknya, bila anak selalu dihalangi, pertanyakan anak disepelekan, maka anak akan selalu merasa bersalah.
Keempat, usia 6 - 11 tahun, yaitu Industry Vs Inferiority, bila anak dianggap sebagai "anak kecil" baik oleh orang tua, guru maupun lingkungannya, maka akan berkembang rasa rendah diri, dampaknya anak kurang suka melakukan tugas-tugas yang bersifat intelektual, dan kurang percaya diri.

2. Teori perkembangan Konitif Piaget
Ada tiga tahapan perkembangan kognitif anak menurut piaget, yaitu :
Pertama, tahap sensori motorik (usia 0 - 2 tahun) anak mendapatkan pengalaman dari tubuh dan indranya.
Kedua, tahap praoperasional. Anak berusaha menguasai simbol-simbol, (kata-kata) dan mampu mengungkapkan pengalamannya, meskipun tidak logis (pra-logis). Pada saat ini anak bersifat ego centris, melihat sesuatu dari dirinya (perception centration), yaitu melihat sesuatu dari satu ciri, sedangkan ciri lainnya diabaikan.
Ketiga, tahap operasional kongkrit. Pada tahap ini anak memahami dan berfikir yang bersifat kongkrit belum abstrak.
Keempat, tahap operasional formal. Pada tahap ini anak mampu berfikir abstrak.

Anak-anak usia dini hidup dalam dunia bermain. Meskipun demikian,tak ada salahnya jika orang tua memiliki rancangan bahan atau materi untuk mengisi hari-hari mereka.Dalam dunia bermain,anak-anak usia dini pasti mengalami perkembangan tingkah laku dalam bermain. Drs.H.Agus Ruslan,M.MPd. mengatakan bahwa bayi bermain dalam tingkat sensori motoris, dengan menjelajahi benda dan manusia yang ditemuinya, dan menyelidikinya. Pada akhir usia satu tahun ia mulai bermain dengan Ciluk - Ba. Kemudian ia bermain dengan menggunakan alat, dan pada usia menjelang sekolah ia bermain konstruktif, dengan benda dan beberapa aturan. Anak usia 3 tahun dapat bermain dengan berperan sebagai keluarga. Anak bisa bermain dengan peraturan, pada usia 7 - 12 tahun dan menunjukkan bahwa ia berada pada tahap kongkrit operasional.

Dalam perkembangan anak usia dini,peran orang tua sangatlah penting.Oleh karena itu,antara orang tua dengan PAUD pasti memiliki hubungan-hubungan penting.Hubungan orang tua dengan PAUD menurut Drs.H.Agus Ruslan,M.MPd. adalah,orang tua merupakan guru yang pertama bagi anak-anaknya. Apabila ada kerjasama antara orang tua dan anak akan menghasilkan :
- Peningkatan konsep diri pada orang tua dan anak,
- Peningkatan motivasi belajar, dan
- Peningkatan hasil belajar.
Keterlibatan orang tua, ada tiga kemungkinan, yaitu :
- Orientasi pada tugas.
- Orientasi pada proses.
- Orientasi pada perkembangan.
Komunikasi antara sekolah dengan orang tua bisa bersifat komunikasi resmi atau tidak resmi, kunjungan ke rumah, pertemuan orang tua, dan laporan berkala.

Seperti yang telah diungkapkan dalam judul di atas bahwa pendidikan anak usia dini merupakan landasan pendidikan selanjutnya,itu berarti keberhailan anak dalam dunia pendidikan tergantung pada pendidikannya di usia dini.Jika pendidikan pada usia dininya baik maka pendidikan selanjutnya akan menjadi baik,sebaliknya,jika pendidikan pada usia dininya jelek,maka pendidkannya pada jenjang berikutnya akan jelek pula.Karena pendidikan anak pada usia dini bias dikatakan sebagai pendidikan awal bagi anak-anak.

Tugasku  

Diposting oleh gutten morgen....

Nama : Khusnul Khotimah

NIM : 109321422607

Kls/off : B/D

Prodi :Pendidikan Fisika

JAWABAN UAS BIK SEMESTER GANJIL

1. Persamaan tekanan Pascal dapat ditulis sebagai berikut (.) atau (:)

Jawaban:

Seharusnya kalimat di atas di akhiri dengan tanda titik dua.

Persamaan tekanan Pascal dapat ditulis sebagai berikut:

2. Gambar 2.8. Benda bergerak dengan lintasan miring (.)

Jawaban:

Seharusnya setelah ” angka 8” dan kata “miring” tidak perlu diberi tanda titik. Antara teks sebelum gambar dan teks sesudah gambar diberi jarak 3 spasi

Gambar 2.8 Benda bergerak dengan lintasan miring

3. Sebutkan penanda paragraf dalam karya ilmiah?

Jawaban:

Paragraf ialah sebuah wacana berwujud ide pokok dan penjelasannya yang saling berkaitan keseluruhan isinya serta penulisan paragraf dimulai dengan garis baru.

Terdapat dua Penanda paragraf, yaitu:

a. Kalimat pertama ditulis sedikit menjorok ke dalam dan jarak antarspasi tiap paragraf sama.

b. Kalimat pertama ditulis rata dengan kalimat paragraf sebelumnya (tidak menjorok) ke dalam dan jarak antarspasi tiap paragraf berbeda.

4. Pertama kali diteliti pada awal tahun 1940an.

Jawaban:

Pertama kali diteliti pada awal tahun 1940-an.

5. Kebanyakan guru memilih jabatan ini berdasarkan apa yang dianggap baik oleh mereka (,) yakni memperoleh kepuasan ruhaniah ketimbang kepuasan ekonomi.

Jawaban:

Pemakaian tanda koma pada kalimat di atas sudah tepat.

Kebanyakan guru memilih jabatan ini berdasarkan apa yang dianggap baik oleh mereka, yakni memperoleh kepuasan ruhaniah daripada kepuasan ekonomi.

6. Ada beberapa teknik yang dapat kita gunakan yaitu memberi contoh dan menyuruh mencontoh.

Jawaban:

Penulisan kata mencontoh pada kalimat di atas kurang tepat, seharusnya menyontoh.

Ada beberapa teknik yang dapat kita gunakan yaitu memberi contoh dan menyuruh menyontoh.

7. Tujuan dari penulisan makalah yang berjudul “Kurikulum Pendidikan” ini adalah … .

Jawaban:

Penggunaan tanda petik di atas sudah tepat.

Tujuan dari penulisan makalah yang berjudul “Kurikulum Pendidikan” ini adalah ...

8. Penulisan rumus di tengah atau di awal paragraf dan perlu/tidak perlu diberi garis batas.

Jawaban:

Hanya perlu diberi garis batas pada rumus yang sudah umum atau yang ditegaskan.Untuk penjabaran rumus (asal mula terbentuknya suatu rumus) tidak perludiberi garis batas.

9. Guru yang mengajar fisika dianggap sebagai guru killer.

Jawaban:

Guru yang mengajar fisika dianggap sebagai guru killer.

10. Persamaan pada hakikat dapat dinyatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya berat … .

Jawaban:

Persamaan pada hakikat dapat dinyatakan oleh usaha yang dilakukan oleh gaya berat … .

Karena kalimat pasif dan mengandung imbuhan di- dalam kata dinyatakan.

11. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai erzie home yang setara dengan educare.

Jawaban:

Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai erzie home yang setara dengan educare.

12. Langkah kedua adalah menumbuhkan minat dengan mengatakan: apakah manfaatnya bagiku.

Jawaban:

Langkah kedua adalah menumbuhkan minat dengan memikirkan manfaatnya bagi diri sendiri.

13. Kapanpun, di manapun, siapa pun dapat mengakses informasi dengan muda.

Jawaban:

Penulisan partikel pun pada kata kapan, dimana, siapa seharusnya dipisah.

Kapan pun, di mana pun, siapa pun dapat mengakses informasi dengan muda.

14. Psikologi (dari bahasa Yunani kuno: psyche=jiwa dan logos=kata) … .

Jawaban:

Psikologi dari bahasa Yunani kuno yakni psyche adalah jiwa dan logos adalah kata, . …

15. Tujuan sebagai berikut. à uraian ditulis menggunakan tanda koma (,) atau tanda titik (.)

Jawaban:

Ditulis menggunakan tanda titik (.) dan pada awal kata huruf pertama ditulis menggunakan huruf kapital. Dan pada uraian kedua, pada awal kata huruf pertamanya juga ditulis menggunakan huruf kapital, agar meperoleh keserasian dalam kalimat satu dengan yang lain

16. Apakah diperbolehkan mengutip dari kutipan yang salah(berdasarkan kaidah bahasa)?

Jawaban:

Sebaiknya dihindari selama ada yang benar.

17. Dalam bahasa Jawa pendidikan berarti panggulawetah (pengolahan/ red) .. .

Jawaban:

Dalam bahasa Jawa pendidikan berarti panggulawetah (pengolahan/ red) .. . .

18. 2.1 Usaha 2.1.1 Pengertian Usaha à ditulis lurus/tidak?

Jawaban:

Seharusnya ditulis lurus.

2.1 Usaha

2.1.1 Pengertian Usaha

19. Bahkan(,) pada saat sekarang bermacam-macam pendidikan profesional tambahan diikuti guru-guru.

Jawaban:

Penggunaan tanda koma sudah tepat.

Bahkan, pada saat sekarang bermacam-macam pendidikan profesional tambahan diikuti guru-guru.

20. Keduanya kadang-kadang dikatakan sama, tetapi keduanya memiliki perbedaan.

Jawaban:

Kalimat di atas tidak efektif. Seharusnya di tulis sebagai berikut.

Keduanya memiliki perbedaan meskipun kadang - kadang dikatakan sama.

21. Guru menggambar karikatur seorang anak yang mendorong atlet sumo.

Jawaban: .

Guru menggambar karikatur seorang anak yang mendorong atlet sumo.

22. Kutipan >40 kata mengutip lebih dari 3 lembar.

Jawaban:

Boleh. Karena tidak ada ketentuan dalam PPKI.Dan tidak ada batasan seberapa banyak kita dapat mengutip.

23 Matematika banyak mempunyai pasangan balikan: penambahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian, pemamgkasan dan penarikan akar, penarikan logaritma dan pergitungan logaritma, serta pendiferensialan (penurunan dan balikannya disebut antipendeferensialan).

Jawaban:

Matematika banyak mempunyai pasangan balikan yakni penambahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian, pemamgkasan dan penarikan akar, penarikan logaritma dan pergitungan logaritma, serta pendiferensialan (penurunan) dan antipendeferensialan.

24. Penulisan antarkota / antar kota?

Jawaban:

Penulisan kata antarkota seharusnya dirangkai.

Antarkota

25. Rontgen memadamkan tabung dan layar (yang terbungkus barium platina cyanade), cahaya menjadi bergenti memijar.

Jawaban:

Rontgen memadamkan tabung dan layar (yang terbungkus barium platina cyanade), cahaya menjadi bergenti memijar.

MAKALAH  

Diposting oleh gutten morgen....

GAYA GESEK DAN PENGARUHNYA
DALAM KEHIDUPAN MANUSIA


MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia
Keilmuan yang dibina oleh Bapak Didin Widyartono, S.S, M.Pd


Oleh
Khusnul Khotimah
(109321422607)








UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DANILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
Desember 2009











KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan petunjuk-Nya, saya dapat menyelesaikan penuisn makalah tentang gaya tentang gaya gesek.
Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Keilmuan yang dibimbing oleh Bapak Didin Widyartono.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak, yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu per satu, yang telah membantu menyiapkan dan memberikan masukan dalam menyusun makalah ini.
Kami telah melakukan berbagai upaya demi kesempurnaan makalah ini, namun dalam penyusunan makalh ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, seperti kata pepatah, tiada gading yang tak retak. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam menyempurnakan makalah ini di masa yang akan datang.
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Selain itu, makalah ini bisa dijadikan sebagai media pembelajaran fisika.






Malang, 6 November 2009


Penulis






BAB 1
PENDAHULUAN



1.1Latar Belakang Masalah
Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Salah satu yang kita pelajari dalam fisika adalah gaya. Purwanto (2005) mengatakan “secara umum, gaya didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat mengubah keadaan gerak suatu benda. Suatu benda dapat bergerak karena mendapat gaya. Gaya juga dapat mempercepat atau memperlambat gerak benda. Selain itu, gaya juga dapat dikatakan sebagai tarikan atau dorongan”.
“Dalam bahasa sehari-hari gaya sering diartikan sebagai dorongan atau tarikan, terutama yang dilakukan oleh otot-otot kita”(Halliday,1991). Di dalam ilmu fisika, gaya atau kakas adalah apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami percepatan, salah satunya adalah adalah gaya gesek.
Manfaat gaya gesek sangat besar dalam kehidupan manusia. Disamping itu, gaya gesek juga menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia. Pengetahuan manusia tentang gaya gesek, macam-macam gaya gesek, manfaat, dan kerugian gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari masih sangat minim. Untuk itu dalam makalah ini penulis akan memaparkan secara rinci mengenai gaya gesek, macam-macam gaya gesek, manfaat, dan kerugian gaya gesek bagi kehidupan manusia.



1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan gaya gesek?
2. Bagaimana asal gaya gesek?
3. Apa macam-macam gaya gesek?
4. Apa saja manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh adanya gaya gesek dalam kehidupan manusia?



1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui apa yang dimaksud gaya gesek.
2. Mengetahui asal gaya gesek.
3. Mengetahui macam gaya gesek.
4. Mengetahui manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh adanya gaya gesek dalam kehidupan manusia.
















BAB 2
PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Gaya gesek
Pernahkah anda jatuh terpeleset karena menginjak sesuatu yang licin? Kita bisa terpeleset ketika menginjakkan kaki pada sesuatu yang licin karena tidak ada gaya gesek yang bekerja. Tanpa gaya gesek, kita tidak akan bisa berjalan, roda sepeda motor atau mobil juga tidak akan bisa berputar. Demikian juga berita di televisi dan surat kabar yang mengatakan bahwa pesawat terbang tergelincir merupakan salah satu bukti. Kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari bantuan gaya gesekan, walaupun terkadang kita tidak menyadarinya. Dalam pembahasan mengenai hukum Newton, kita akan selalu berhubungan dengan gaya gesekan.
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud disini tidak harus berbentuk padat, tetapi dapat pula berbentuk cair, atau pun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat, cairan, dan gas adalah gaya Stokes. ”Gaya gesek pada benda mempunyai arah yang selalu berlawanan dengan kecenderungan arah gerak benda” (Sumarjono, 2005).
Lohat (2008) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gesekan biasanya terjadi di antara dua permukaan benda yang bersentuhan, baik terhadap udara, air atau benda padat. Ketika sebuah benda bergerak di udara, permukaan benda tersebut akan bersentuhan dengan udara sehingga terjadi gesekan antara benda tersebut dengan udara, demikian juga ketika bergerak di dalam air. Gaya gesekan juga selalu terjadi antara permukaan benda padat yang bersentuhan, sekali pun benda tersebut sangat licin. Permukaan benda yang sangat licin pun sebenarnya sangat kasar dalam skala mikroskopis. Ketika kita mencoba menggerakkan sebuah benda, tonjolan-tonjolan miskroskopis ini mengganggu gerak tersebut. Sebagai tambahan, pada tingkat atom (ingat bahwa semua materi tersusun dari atom-atom), sebuah tonjolan pada permukaan menyebabkan atom-atom sangat dekat dengan permukaan lainnya, sehingga gaya-gaya listrik di antara atom dapat membentuk ikatan kimia, sebagai penyatu kecil di antara dua permukaan benda yang bergerak. Ketika sebuah benda bergerak, misalnya ketika kita mendorong sebuah buku pada permukaan meja, gerakan buku tersebut mengalami hambatan dan akhirnya berhenti, karena terjadi gesekan antara permukaan bawah buku dengan permukaan meja serta gesekan antara permukaan buku dengan udara, dimana dalam skala miskropis, hal ini terjadi akibat pembentukan dan pelepasan ikatan tersebut.Jika permukaan suatu benda bergeseran dengan permukaan benda lain, masing-masing benda tersebut melakukan gaya gesekan antara satu dengan yang lain. Gaya gesekan pada benda yang bergerak selalu berlawanan arah dengan arah gerakan benda tersebut. Selain menghambat gerak benda, gesekan dapat menimbulkan aus dan kerusakan. Hal ini dapat kita amati pada mesin kendaraan. Misalnya ketika kita memberikan minyak pelumas pada mesin sepeda motor, sebenarnya kita ingin mengurangi gaya gesekan yang terjadi di dalam mesin. Jika tidak diberi minyak pelumas maka mesin kendaraan kita cepat rusak. Contoh ini merupakan salah satu kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek. Kita dapat berjalan karena terdapat gaya gesek antara permukaan sandal atau sepatu dengan permukaan tanah. Jika anda tidak biasa menggunakan alas kaki gaya gesek tersebut bekerja antara permukaan bawah kaki dengan permukaan tanah atau lantai. Alas sepatu atau sandal biasanya kasar/bergerigi atau tidak licin. Para pembuat sepatu dan sandal membuatnya demikian karena mereka sudah mengetahui konsep gaya gesekan. Demikian juga alas sepatu bola yang dipakai oleh pemain sepak bola, yang terdiri dari tonjolan-tonjolan kecil. Apabila alas sepatu atau sandal sangat licin, maka anda akan terpeleset ketika berjalan di atas lantai yang licin atau gaya gesek yang bekerja sangat kecil sehingga akan mempersulit gerakan anda. Ini merupakan contoh gaya gesek yang menguntungkan. Ketika sebuah benda berguling di atas suatu permukaan (misalnya roda kendaraan yang berputar atau bola yang berguling di tanah), gaya gesekan tetap ada walaupun lebih kecil dibandingkan dengan ketika benda tersebut meluncur di atas permukaan benda lain. Gaya gesekan yang bekerja pada benda yang berguling di atas permukaan benda lainnya dikenal dengan gaya gesekan rotasi. Sedangkan gaya gesekan yang bekerja pada permukaan benda yang meluncur di atas permukaan benda lain (misalnya buku yang didorong di atas permukaan meja) disebut sebagai gaya gesekan translasi. Pada kesempatan ini kita hanya membahas gaya gesekan translasi, yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda padat yang meluncur di atas benda padat lainnya.
Besarnya gaya gesek yang bekerja pada sebuah benda bergantung pada:
a) Gaya normal (N)
“Gaya normal adalah gaya reaksi yang muncul ketika dua benda bersentuhan dan arah selalu tegak lurus bidang sentuh. Gaya normal dapat berasal dari berat benda sendiri ditambah pengaruh gaya luar “(Amalia, 2004).
b) Koefisien gesekan (µ)
Koefisien gesekan suatu bidang bergantung pada halus atau kasarnya permukaan benda tersebut. Hubungan gaya gesek dan koefisien gesekan dinyatakan dalam persamaa sebagai berikut.
fs = µs.N
fk = µk.N
Gaya gesek satuannya newton, sedangkan koefisien gesekan tidak bersatuan dan harganya antara 0 dan 1 (0 ≤ µ ≤1).
µ = 0 untuk bidang licin sempurna
µ = 1 untuk bidang yang sangat kasar
2.2 Asal Gaya gesek
Lohat (2008) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus).
2.3 Jenis-jenis Gaya Gesek
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
a) Gaya gesek statis
Gaya gesek statis bekerja pada benda diam hingga tepat akan bergerak sehingga besarnya berubah hingga mencapai nilai maksimum yang diperlukan untuk menggerakkan benda.
Lohat (2008) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gaya gesekan yang bekerja pada dua permukaan benda yang bersentuhan, ketika benda tersebut belum bergerak disebut gaya gesek statik (lambangnya fs). Gaya gesek statis yang maksimum sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan antara dua permukaan biasanya berkurang sehingga diperlukan gaya yang lebih kecil agar benda bergerak dengan laju tetap. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan masih bekerja pada permukaan benda yang bersentuhan tersebut.
Gaya gesekan statis maksimum antara dua permukaan kering tanpa pelumas memenuhi hukum empiris berikut.
“Gaya tersebut dapat dikatakan tidak bergantung kepada luas daerah kontak, dalam batas yang cukup lebar”(Hallyday, 1991).
“Besarnya sebanding dengan gaya normal. Gaya normal kadang-kadang disebut juga gaya pembeban (loading force), adalah gaya yang dilakukan oleh benda yang satu pada benda lainnya dalam arah tegak lurus kepada bidang antarmuka keduanya” ( Halliday1991).
Perbandingan antara besar gaya gesekan statik maksimum dan besar gaya normal disebut koefisien gesekan statik, yang diberi lambang µs. Jika fs menyatakan besar gaya gesek statik, maka secara matematis dapat dirumuskan:
fs ≤ µs.N
µs adalah koefisien gesekan statik dan N adalah gaya normal. Tanda (≤) bisa diganti dengan tanda (=) apabila fs mencapai harga maksimum
Gaya gesek kinetik
Gaya gesek kinetis merupakan gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak.
Lohat (2008) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gaya gesekan yang bekerja pada dua permukaan benda yang bersentuhan ketika benda tersebut bergerak disebut gaya gesek kinetik (lambangnya fk) (kinetik berasal dari bahasa Yunani yang berarti “bergerak”). Ketika sebuah benda bergerak pada permukaan benda lain, gaya gesekan bekerja berlawanan arah terhadap kecepatan benda. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pada permukaan benda yang kering tanpa pelumas, besar gaya gesekan sebanding dengan Gaya Normal.
Gaya gesekan kinetik antara 2 permukaan kering tanpa pelumas memenuhi juga hukum yang sama seperti untuk gesekan statik, yaitu:
“Gaya ini dapat dikatakan tidak bergantung kepada luas permukaan kontak, dalam batas yang cukup lebar”( Halliday, 1991).
“Besarnya sebanding dengan gaya normal”( Halliday, 1991).
Perbandingan antara besar gaya gesekan kinetik dan gaya normal disebut koefisien gesekan kinetik, yang diberi lambang µk. Jika fk menyatakan besar gaya gesekan kinetik, maka secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
fk = µk.N
Halliday (1991) mengatakan bahwa “baik µs maupun µk adalah konstanta tak berdimensi, kedua-duanya merupakan perbandingan besar dua buah gaya.Biasanya, untuk pasangan permukaan tertentu, µs > µk “.

Berdasarkan perbedaan tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya gesek statis bekerja pada benda diam hingga tepat akan bergerak sehingga besarnya gaya berubah hingga mencapai nilai maksimum yang diperlukan untuk menggerakkan benda. Jadi jika dirumuskan menjadi fs ≤ µs.N. Berbeda dengan gaya gesek statis, gaya gesek kinetis merupakan gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak dengan besar gaya yang relatif konstan, bila dirumuskan menjadi fk = µk.N. Tanda persamaan pada kedua gaya gesek tersebut memiliki arti fisis yang harus diperhatikan. Pada gaya gesek kinetis arti tersebut menandakan besar gaya gesek tersebut relatif konstan dan pada gaya gesek statis besar gaya akan terus berubah hingga benda tepat akan bergerak atau bernilai maksimum.
2.4 Manfaat dan Kerugian Gaya Gesek Dalam Kehidupan sehari-hari
Adanya gaya gesek memberikan dampak bagi kehidupan sehari-hari. Selain memiliki manfaat, gaya gesek juga mempunyai kerugian bagi kehidupan sehari-hari. Ruwanto (2005) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gaya gesekan memegang peranan yang cukup besar dalam kehidupan sehari-hari. Minyak pelumas pada mesin mobil dapat mengurangi gesekan antara bagian-bagian yang dapat bergerak. Akan tetapi, tanpa gesekan antara ban dan jalan sebuah mobil tidak dapat bergerak. Gesekan udara dapat mengurangi kelajuan pelari, tetapi tanpa gesekan udara olahraga terjun payung tidak dapat berkembang. Singkatnya, gaya gesekan memegang peranan penting, sehingga perlu dipelajari dengan saksama.
Gaya gesek dapat merugikan atau bermanfaat. Panas pada poros yang berputar, engsel pintu yang berderit, dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat berpindah tempat karena gerakan kakinya hanya akan menggelincir di atas lantai. Tanpa adanya gaya gesek antara ban mobil dan jalan, mobil hanya akan slip dan tidak dapat bergerak. Tanpa adanya gaya gesek juga tidak dapat tercipta parasut.
1) Manfaat gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari
Beberapa manfaat gaya gesekan yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
a) Membantu benda bergerak tanpa tergelincir
Kita dapat berjalan di atas lantai karena adanya gaya gesekan antara sepatu dan lantai yang meyebabkan kita tidak tergelincir saat berjalan. Selain itu, permukaan aspal jalan raya dibuat agak kasar. Hal ini bertujuan agar mobil tidak slip ketika bergerak di atasnya. Adanya gesekan antara ban dan aspal menyebabkan mobil dapat bergerak tanpa tergelincir.
b) Menghentikan benda yang sedang bergerak
Apa yang akan terjadi apabila sepeda yang kamu naiki tidak memiliki rem? Rem pada sepeda digunakan agar sepeda yang kita naiki dapat berhenti ketika sedang bergerak. Gesekan antara karet rem dan peleg membuat laju sepeda akan semakin lambat ketika direm.
2) Kerugian gaya gesekan
Selain memiliki manfaat, gaya gesek juga memiliki kerugian dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa kerugian yang ditimbulkan oleh adanya gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari.
a) Menghambat gerakan
Gaya gesekan menyebabkan benda yang begerak akan terhambat gerakannya. Adanya gesekan antara ban sepeda dan aspal membuat kita harus mengayuh sepeda dengan tenaga yang lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa gaya gesekan menghambat gerakan suatu benda.
b) Menyebabkan aus
Ban sepeda kita menjadi gundul atau sepatu yang kita pakai untuk sekolah bagian bawahnya menjadi tipis diakibatkan oleh gesekan antara ban atau sepatu dan aspal. Jadi, gesekan menyebabkan benda-benda menjadi aus.













BAB 3
PENUTUP




3.1 Kesimpulan
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud disini tidak harus berbentuk padat, tetapi dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat, cairan, dan gas adalah gaya Stokes.
Lohat (2008) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus).
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gesek statis bekerja pada benda diam hingga tepat akan bergerak sehingga besarnya berubah hingga mencapai nilai maksimum yang diperlukan untuk menggerakkan benda. Gaya gesek kinetis merupakan gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak
Adanya gaya gesek memberikan dampak bagi kehidupan sehari-hari. Selain memiliki manfaat, gaya gesek juga mempunyai kerugian bagi kehidupan sehari-hari. Bambang (2005) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gaya gesekan memegang peranan yang cukup besar dalam kehidupan sehari-hari. Minyak pelumas pada mesin mobil dapat mengurangi gesekan antara bagian-bagian yang dapat bergerak. Akan tetapi, tanpa gesekan antara ban dan jalan sebuah mobil tidak dapat bergerak.Gesekan udara dapat mengurangi kelajuan pelari, tetapi tanpa gesekan udara olahraga terjun payung tidak dapat berkembang. Singkatnya, gaya gesekan memegang peranan penting, sehingga perlu dipelajari dengan saksama.


3.2 Saran
Sebaiknya para siswa lebih memperdalam lagi pengetahuannya tentang gaya gesek, karena gaya gesek memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari, sehingga dapat mengetahui manfaat dan kerugian gaya gesek. Penulis berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran fisika.









DAFTAR RUJUKAN



Amalia, Lily. 2004. Fisika 1 Kelas X SMA. Bandung: Penerbit PT Rosdakarya
Ruwanto, Bambang. 2005. Asaa-Asas Fisika 1A. Yogyakarta: Penerbit Yudhistira
Purwanto, Budi. 2004. Fisika Dasar Teori dan Implementasinya. Solo:PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
Halliday. 1991. Fisika Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
Sumarjono, dkk. 2005. Fisika Dasar 1.Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang Lohat, Sun Alexander. 2008. Gaya Gesekan – Gesekan Statis dan Kinetis,(Online),
(http://www. gurumuda. com/gaya-gesekan/, diakses 4 Oktober 2009)
http://id. wikipedia. org/wiki/Gaya_gesek
http://sinau. forum. st/kelas-12-f3/artikel-dinamika-partikel-t58.htm http://id. wikipedia. org/wiki/Gaya_%28fisika%29
http://www. crayonpedia. org/mw/Pengaruh_Gaya_Terhadap_Bentuk_Dan_Gerak_Suatu_Benda_5.1#A._Pengertian_dan_Pengaruh_Gaya